Zonasi adalah bagian penting dari desain permakultur. Hal ini membantu untuk mengatur semua elemen dalam suatu sistem berdasarkan tingkat perawatan yang dibutuhkan dan keterkaitannya. Dalam sistem yang dirancang dengan baik, pengguna hanya perlu melakukan sedikit upaya dalam pemeliharaan.

Zonasi dalam desain permakultur mengacu pada metode untuk memastikan bahwa elemen ditempatkan secara tepat dalam suatu lanskap. Zona menunjukkan kisaran dari wilayah dimana aktivitas manusia dan kebutuhan akan perhatian paling terkonsentrasi, hingga wilayah yang tidak memerlukan intervensi sama sekali. Mereka diberi nomor dari 0 sampai 5, dan pada peta sering kali menyerupai serangkaian cincin konsentris yang bergerak keluar dari suatu titik pusat.

Ringkasan Zona Permakultur

  • Zona 0 -- Biasanya rumah, bengkel, pusat komunitas atau bangunan lainnya. Di sini prinsip permakultur diterapkan dengan tujuan mengurangi kebutuhan energi dan air, memanfaatkan sumber daya alam seperti sinar matahari, dan secara umum menciptakan lingkungan yang harmonis dan berkelanjutan untuk hidup, bekerja, dan bersantai.
  • Zona 1 -- Merupakan zona yang paling dekat dengan bangunan pusat, lokasi elemen-elemen dalam sistem yang memerlukan perhatian sering, atau yang perlu sering dikunjungi, misalnya tanaman salad, tanaman herba, buah-buahan lunak seperti stroberi atau raspberry, rumah kaca dan rangka dingin, area perbanyakan, wadah kompos cacing untuk limbah dapur, dll. Ini juga dapat mencakup ruang vertikal seperti lapisan tanaman merambat . Tanah mungkin gundul atau padat karena lalu lintas pejalan kaki.
  • Zona 2 -- Area ini digunakan untuk menanam tanaman tahunan yang memerlukan perawatan lebih jarang, seperti pengendalian gulma sesekali (sebaiknya melalui metode alami seperti mulsa) atau pemangkasan, termasuk semak-semak dan kebun buah-buahan. Ini juga bisa menjadi tempat yang baik untuk sarang lebah , tempat sampah kompos berskala lebih besar , penyimpanan air, dll.
  • Zona 3 -- Merupakan kawasan dimana tanaman utama ditanam, baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk tujuan perdagangan. Setelah tanaman tumbuh, perawatan dan pemeliharaan yang diperlukan cukup minimal asalkan mulsa , dll. digunakan, misalnya penyiraman atau pengendalian gulma seminggu sekali atau lebih. Barisan pagar tanaman dan penahan angin dapat dipasang untuk menstabilkan iklim mikro. Hewan penggembalaan dan
  • Zona 4 -- Semi-liar. Zona ini terutama digunakan untuk mencari makan dan mengumpulkan makanan liar serta produksi kayu. Contohnya adalah hutan yang dikelola oleh semak belukar .
  • Zona 5Hutan belantara . Hampir tidak ada campur tangan manusia di zona 5 selain dari aktivitas satwa liar atau pengamatan ekosistem dan siklus alam. Di sinilah kita mendapatkan pelajaran paling penting dari prinsip pertama permakultur yaitu bekerja dengan alam, bukan melawan. Idealnya jalur ini terhubung dengan kawasan hutan belantara lainnya di kawasan tersebut untuk membentuk bagian dari koridor satwa liar .

Dalam perancangan model permakultur zona 4 dan 5 Holmgren memanfaatkan prinsip desain utama Yeoman dalam desain pemukiman manusia berkelanjutan dan pertanian organik . Konsep-konsep sederhana ini telah menghasilkan karya teoretis yang kompleks yang penting dalam mendukung proses desain. Dalam konteks analisis zona, Holmgren mendasarkan sebagian besar sistem desainnya pada konsep distribusi zona yang tersarang secara berurutan dimana secara geografis zona 0 ⊂ zona 1 ⊂ zona 2 ⊂ zona 3 ⊂ zona 4 ⊂ zona 5.

Analisis zona diterapkan pada kota

Di sebagian besar literatur permakultur, zona diterapkan pada lanskap pedesaan dan pinggiran kota. Namun, di lanskap perkotaan, seringkali hanya terdapat sedikit atau bahkan tidak ada area dengan interaksi manusia yang minimal. Dengan demikian analisis zona telah diperluas untuk diterapkan pada konteks perkotaan. [1]

Lebih banyak zona?

Sistem zona yang pertama kali digariskan oleh Mollison dan Holmgren tidak membedakan antara bagian dalam rumah dan lingkungan sekitarnya. Karena semakin banyak orang yang tinggal di daerah beriklim sedang menjadi praktisi permakultur, mereka membagi bagian dalam rumah menjadi Zona 0. Beberapa permakulturis bahkan menambahkan Zona 00, yaitu diri, sebagai upaya untuk menempatkan manusia sebagai jantung dari sistem. Negara lain juga memasukkan Zona 6 yang menunjukkan wilayah yang lebih luas di mana sistem permakultur harus ada. Toby Hemenway berpendapat bahwa istilah "zona 00" tidak konsisten dengan zona lainnya, yang merujuk pada lokasi fisik dan tidak bergerak, sedangkan zona 00 merujuk pada abstraksi tak berwujud. [2]

Lihat juga

Tautan eksternal

Referensi

Cookies help us deliver our services. By using our services, you agree to our use of cookies.